Tampilkan postingan dengan label Africa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Africa. Tampilkan semua postingan


Di tengah aksi demonstrasi besar-besaran menentang pemerintahan Hosni Mubarak. Tiba-tiba publik dikejutkan  dengan munculnya ratusan pendukung Hosni Mubarak. Bentrokan pun tidak dapat terelakan. Dilindungi aparat keamanan para pendukung Hosni Mubarak merangsek masuk ke arah ribuan demonstran dan menembus barikade. Dengan memegang pentungan dan beberapa diantaranya bahkan menunggangi kuda terlihat jelas bahwa mereka adalah bukan masyarakat biasa. Beberapa orang pendukung Mubarak yang terjebak di antara kerumunan masa terlihat dipukuli para demonstran secara beramai-ramai. Setelah digeledah didapat kartu tanda aparat keamanan yang terdapat di saku celana mereka. Hal ini mengingatkan kita pada peristiwa beberapa tahun silam saat terjadi demonstrasi besar-besaran di Indonesia, saat itu ribuan pendukung Mr "X" juga tiba-tiba muncul dengan puluhan truk dan bus ke Jakarta. 


 Para pendukung Hosni Mubarak bersenjata pentungan dan berkuda. Sangat terlatih......akal-akalan politik, agar tidak disorot dunia internasional karena menggunakan aparat keamanan atau militer dalam membubarkan demonstrasi.




 Detik-detik masuknya para pendukung Mubarak menerobos barikade para demonstran
 


 Bermodalkan pentungan tanpaknya mereka memang adalah orang bayaran atau aparat yang disamarkan







Seorang demonstran menunjukkan Kartu Tanda Anggota Kepolisian yang disita dari para pendukung Hosni Mubarak yang dapat mereka tangkap.









Para mahasiswa dan masyarakat bosan dengan tirani yang berkuasa lama dan penuh korupsi di kalangan keluarga dan orang-orang terdekat Husni Mubarak yang berkuasa 30 tahun lebih. De Javu Reformasi Indonesia. Terbukti banyak pemimpin negara di dunia tidak bisa belajar dari sejarah.

Credit to: http://www.telegraph.co.uk

Nigerian Cat Woman





















Aisha Ibrahim was involved in an auto-accident in Port Harcourt, Nigeria.,but case particularly attracted the media attention because an unusual occurrence was attributed to her. Eyewitnesses said she was hit by a car as a cat, but later transformed into a woman.As the story goes three cats were crossing the busy road when an okada (motorcycle taxi) ran over. One of them immediately turned into a woman. This strange occurrence quickly attracted people around who descended on the scene. A crowd soon gathered, accused her of being a witch and began to beat her up using whatever he came with or could lay his hands on right there. Finally, policemen arrived a the spot and fenced her away from the attackers wanted her dead.

However,another witness gave a completely different account of the incident. He said “I saw the accident as it happened, I saw the car hitting a woman. I didn’t see any cat and it was surprising when everybody said she was a cat and started beating her up instead of helping her.”
 
source : http://dreamzz2020.blogspot.com

Women journalists stripped and paraded naked in Sierra Leone

The International Federation of Journalists (IFJ) today strongly condemned the humiliating and degrading treatment suffered by four women journalists who were stripped naked in public in Kenema, Eastern Sierra Leone where they were covering events to mark the International Day against female circumcision.

"We condemn this serious assault and violation of the right to dignity which can have traumatic effects," said Gabriel Baglo, Director of the IFJ Africa Office. "We expect the authorities to apply the full force of the law to the perpetrators and to eradicate the lawlessness that has led to numerous incidents of violence against journalists over the recent months."

According to reports from Sierra Leone, the four female journalists were "attacked and abducted by the supporters" of a Pro Female Genital Mutilation (FGM) group who stripped them naked and forced them to march through the streets of Kenema on Monday, February 9, 2009. They were only freed after the intervention of the police and human rights organizations.

All four journalists were on assignment in Kenema as part of the International Day of zero tolerance to Female Circumcision. They were accused by their aggressors of reporting against female circumcision which is considered an insult to their culture.

The IFJ expressed its solidarity with the victims and supported the call by the Sierra Leone Journalists Association (SLAJ), IFJ affiliate, for the government of Sierra Leone to take appropriate measures in order to curb these acts of barbarism and discrimination against female journalists. 

source : http://africa.ifj.org

Hundreds of naked women arrested...


Some 600 liberian refugees who have refused to stop their protests have been arrested by the Ghana police. They are demanding to be resettled in the United States as well as an amount of US$1000 instead of US$100 from the UN refugee agency HCR.
"$100 is not anything you can start life with. We are all lost," said a liberian refugee.
Hundreds of women held naked roadside protests on Monday to express their unwillingness to integrate into the Ghanaian society.
The police rounded up the protesters before sending them to a vocational centre about 50 kilometres away from the capital in ten buses, according to witnesses. Interior Minister Kwamena Bartels denied it was forced repatriation.
"When women strip themselves naked and stand by a major highway, that is not a peaceful demonstration," Mr.. Bartels said in an interview with BBC.
Last week, the Ghanaian government asked the Liberian refugees to abide by the laws of the country by channeling their grievances through appropriate relevant authorities for redress.
Kwamena Bartels said in a statement that they should not overstretch the goodwill and protection the government and people of Ghana has accorded them over the past 18 years, also stating that the demonstration is in breach of the Public Order Act of 1994  and urged them to comport themselves.
Some protesters forced the closure of all the schools on the refugee camp while blocking the distribution of aid materials to children, sick people and older persons.
Some 27,000 Liberians are in Ghana after years of conflict at home.



src : www.afrik-news.com

Women Protest Naked; Eight Shot in Renewed Inter-Ethnic Crisis in Nigeria

WOMEN of Obodogugu-Ogume community in Ndokwa area of Delta State protested naked, yesterday, while no fewer than eight persons, including a policeman have been shot by armed youths in a renewed orgy of violence between the community and the people of Emu-Ebendo over negotiations with an oil company.
Also yesterday, mobile policemen took over strategic areas in Effurun on the directive of the Inspector General of Police following reports of increased criminality in Uvwie local government area.

src : allafrica.com/

Upacara Mandi Bugil Para Gadis di Lobamba, Swaziland

http://www.times.co.sz/files/maidens-bath3.jpg  

 LOBAMBA - Lebih dari 20 laki-laki tidak bisa menahan diri untuk  melihat gadis-gadis yang akan menghadiri upacara tahunan Festival Tari Reed  yaitu upacara tari yang dihadiri raja Swaziland.

Sehari sebelum Festival Tari Reed berlangsung ratusan  gadis biasanya mandi terlebih dahulu di sungai dekat Desa Mantenga. Kebiasaan ini rupanya mulai menarik perhatian orang banyak, termasuk para wartawan manca negara yang akan meliput festival tari Reed. 
 
Tanpa sungkan para gadis ini mandi di sungai yang tidak jauh dari lokasi festival. Kebanyakan gadis-gadis itu telanjang bulat. Mereka tidak merasa malu dan tampaknya menikmati perhatian  dari orang-orang yang menonton dan menyoraki agar mereka lebih bersemangat.
Gadis-gadis juga tampak menikmati diri mereka sendiri karena ini adalah satu-satunya hari di mana mereka bisa bersantai sebelum besok hari besar.

Lebih dari 200 gadis terlihat mandi di sungai sementara sekitar 20 orang menonton mereka.
Saat menonton, orang-orang kadang-kadang akan berlalu dan berkomentar di antara mereka sendiri

Velabahleke Malaza dari Lozitha mengatakan menonton gadis-gadis telah menjadi kesukaan tersendiri baginya.

Dia mengatakan ia telah melakukan ini selama dua tahun terakhir dan menikmati menonton mereka ketika mereka mandi.
"Setiap kali mereka diberi hari libur, kita pasti tahu bahwa kita akan menemukan mereka di sini. Kami tidak pernah mengganggu mereka dan aku tahu mereka juga merasa aman ketika mereka melihat kami di sini, "katanya.

Dia mengatakan bahkan polisi tidak memiliki masalah melihat laki-laki mengawasi para gadis karena mereka tahu bahwa mereka tidak membuat masalah apapun.

"Dari waktu ke waktu, polisi berpatroli tempat ini dan menemukan kami di sini. Mereka tidak pernah menanyai kami dan saya pikir ini adalah karena mereka tahu bahwa menonton gadis mandi sekarang merupakan hobi bagi sebagian dari kita, "katanya. Saat ini, di Imbali anak gadis diharapkan dapat memberikan buluh dan selanjutnya melanjutkan ke arena menari di mana mereka diharapkan untuk menari di hari Mulia mereka. Akan ada hari esok untuk menari secara istimewa. Juga diharapkan hadir adalah delegasi yang sedang di negara menghadiri KTT COMESA berlangsung.

 sumber : www.times.co.sz

Men watch as naked Imbali bath....(Naked Swaziland Girls)


image
LOBAMBA – More  than 20 men could not resist watching the girls attending the annual Reed Dance ceremony as the maidens bathed in a river near the Mantenga Village.
Most of the girls were naked.
They seemed to enjoy the attention they were getting from the excited men..
The maidens also seemed to enjoy themselves as this was the only day they had to relax before the big day tomorrow.
More than 200 maidens were found bathing in the river while about 20 men gave themselves time to have a good look.
While watching, the men would occasionally pass remarks among themselves and point at some of the girls.
Velabahleke Malaza of Lozitha said watching the girls had become a pastime for him..
He said he had been doing this for the past two years and enjoyed watching them as they bathed.
“Whenever they are given a day off, we definitely know that we will find them here. We have never at any point in time caused trouble and I know they also feel safe when they see us here,” he said.
He said even the police officers had no problem seeing men watching the maidens as they knew that they do not cause any harm. 
“From time to time, the police patrol this place and find us here. They have never questioned us and I think this is because they know that watching the maidens bathing was now a hobby for some of us,” he said.    Today, the Imbali regiment of maidens is expected to deliver the reed and thereafter proceed to the dancing arena where they are expected to dance before their Majesties. There will be more dancing tomorrow.  Also expected to attend are delegates who are currently in the country attending the ongoing COMESA Summit. 
source : www.times.co.sz

Zimbabwe Women Say Protesters Were Stripped and Jailed

Angus Shaw
Associated Press

Harare, Zimbabwe - Women arrested at a protest organized by a pro-democracy group were stripped of their clothes and jailed naked for hours, the group said Sunday, accusing police of violating Zimbabwe's traditional moral values.
Eighty-two members of the Women of Zimbabwe Arise group were arrested in Bulawayo at the protest Thursday against power failures. Police said it was an illegal political demonstration.
Of those, 18 were stripped and jailed "the whole day in a state of undress," the group said Sunday.
"When two members of a support team attempted to bring food, they too were arrested," it said.
The group included mostly mothers, who in the past have clanged empty pots and pans on the streets to protest food shortages and sometimes hand out roses to make a political point.
The group said one 18-year-old supporter was beaten across the kidneys by police who later drove her into the bush, a common scare tactic, according to the women's group leader, Jenni Williams.
The teen, Clarah Makoni, was forced to crawl under an electric fence and run through scrubland to the nearest road, her clothes torn and covered with dirt and vomit.
She was picked up by a passing motorist and treated for shock and vomiting spasms, Williams said.
Police in Bulawayo were not available for comment.
The human rights organization Amnesty International on Friday said African leaders failed to pressure Zimbabwe to observe human-rights standards enshrined in declarations by both the continentwide African Union and the United Nations.
Police said government opponents were responsible for a gasoline bombing Saturday in a neighborhood that is home to the families of police - the 11th attack authorities have blamed on militants opposed to President Robert Mugabe's rule.
Police spokesman Andrew Phiri said there were no injuries.
"Such bombings show that thugs and people bent on causing mayhem in the country are at work. We will not let people engage in acts of terrorism," the state Sunday Mail, a government mouthpiece, quoted him as saying.
The government has clamped down on critics, including leaders of the opposition Movement for Democratic Change who were arrested and badly beaten last month for trying to attend an unauthorized meeting. 
 
www.global-sisterhood-network.org

Only in Africa (Hanya Ada di Afrika)

%0D%0A%3Cdiv+align%3D%22center%22%3E%0D%0A%3Cimg+border%3D%220%22+src%3D%22http%3A%2F%2Fnuffy.net%2Fpics%2Ffunny%2Fafrica%2Ffunny_africa_01.jpg%22+%2F%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+align%3D%22center%22%3E%0D%0A%26nbsp%3B%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+align%3D%22center%22%3E%0D%0A%3Cimg+border%3D%220%22+height%3D%22275%22+src%3D%22http%3A%2F%2Fnuffy.net%2Fpics%2Ffunny%2Fafrica%2Ffunny_africa_02.jpg%22+width%3D%22520%22+%2F%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+align%3D%22center%22%3E%0D%0A%26nbsp%3B%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+align%3D%22center%22%3E%0D%0A%3Cimg+border%3D%220%22+src%3D%22http%3A%2F%2Fnuffy.net%2Fpics%2Ffunny%2Fafrica%2Ffunny_africa_03.jpg%22+%2F%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+align%3D%22center%22%3E%0D%0A%26nbsp%3B%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+align%3D%22center%22%3E%0D%0A%3Cimg+border%3D%220%22+height%3D%22347%22+src%3D%22http%3A%2F%2Fnuffy.net%2Fpics%2Ffunny%2Fafrica%2Ffunny_africa_04.jpg%22+width%3D%22521%22+%2F%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+align%3D%22center%22%3E%0D%0A%26nbsp%3B%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+align%3D%22center%22%3E%0D%0A%3Cimg+border%3D%220%22+src%3D%22http%3A%2F%2Fnuffy.net%2Fpics%2Ffunny%2Fafrica%2Ffunny_africa_05.jpg%22+%2F%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+align%3D%22center%22%3E%0D%0A%26nbsp%3B%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+align%3D%22center%22%3E%0D%0A%3Cimg+border%3D%220%22+src%3D%22http%3A%2F%2Fnuffy.net%2Fpics%2Ffunny%2Fafrica%2Ffunny_africa_06.jpg%22+%2F%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+align%3D%22center%22%3E%0D%0A%26nbsp%3B%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+align%3D%22center%22%3E%0D%0A%3Cimg+border%3D%220%22+src%3D%22http%3A%2F%2Fnuffy.net%2Fpics%2Ffunny%2Fafrica%2Ffunny_africa_07.jpg%22+%2F%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+align%3D%22center%22%3E%0D%0A%26nbsp%3B%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+align%3D%22center%22%3E%0D%0A%3Cimg+border%3D%220%22+src%3D%22http%3A%2F%2Fnuffy.net%2Fpics%2Ffunny%2Fafrica%2Ffunny_africa_08.jpg%22+%2F%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+align%3D%22center%22%3E%0D%0A%26nbsp%3B%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+align%3D%22center%22%3E%0D%0A%3Cimg+border%3D%220%22+height%3D%22487%22+src%3D%22http%3A%2F%2Fnuffy.net%2Fpics%2Ffunny%2Fafrica%2Ffunny_africa_09.jpg%22+width%3D%22521%22+%2F%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+align%3D%22center%22%3E%0D%0A%26nbsp%3B%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+align%3D%22center%22%3E%0D%0A%3Cimg+border%3D%220%22+src%3D%22http%3A%2F%2Fnuffy.net%2Fpics%2Ffunny%2Fafrica%2Ffunny_africa_10.jpg%22+%2F%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+align%3D%22center%22%3E%0D%0A%26nbsp%3B%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+align%3D%22center%22%3E%0D%0A%3Cimg+border%3D%220%22+src%3D%22http%3A%2F%2Fnuffy.net%2Fpics%2Ffunny%2Fafrica%2Ffunny_africa_11.jpg%22+%2F%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+align%3D%22center%22%3E%0D%0A%26nbsp%3B%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+align%3D%22center%22%3E%0D%0A%3Cimg+border%3D%220%22+src%3D%22http%3A%2F%2Fnuffy.net%2Fpics%2Ffunny%2Fafrica%2Ffunny_africa_12.jpg%22+%2F%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+align%3D%22center%22%3E%0D%0A%26nbsp%3B%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+align%3D%22center%22%3E%0D%0A%3Cimg+border%3D%220%22+src%3D%22http%3A%2F%2Fnuffy.net%2Fpics%2Ffunny%2Fafrica%2Ffunny_africa_13.jpg%22+%2F%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+align%3D%22center%22%3E%0D%0A%26nbsp%3B%3C%2Fdiv%3E%ign%3D%22center%22%3E%0D%0A%3Cimg+border%3D%220%22+src%3D%22http%3A%2F0D%0A%3Cdiv+al%2Fnuffy.net%2Fpics%2Ffunny%2Fafrica%2Ffunny_africa_14.jpg%22+%2F%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+align%3D%22center%22%3E%0D%0A%26nbsp%3B%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+align%3D%22center%22%3E%0D%0A%3Cimg+border%3D%220%22+src%3D%22http%3A%2F%2Fnuffy.net%2Fpics%2Ffunny%2Fafrica%2Ffunny_africa_15.jpg%22+%2F%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+align%3D%22center%22%3E%0D%0A%26nbsp%3B%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+align%3D%22center%22%3E%0D%0A%3Cimg+border%3D%220%22+src%3D%22http%3A%2F%2Fnuffy.net%2Fpics%2Ffunny%2Fafrica%2Ffunny_africa_16.jpg%22+%2F%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+align%3D%22center%22%3E%0D%0A%26nbsp%3B%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+align%3D%22center%22%3E%0D%0A%3Cimg+border%3D%220%22+src%3D%22http%3A%2F%2Fnuffy.net%2Fpics%2Ffunny%2Fafrica%2Ffunny_africa_17.jpg%22+%2F%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+align%3D%22center%22%3E%0D%0A%26nbsp%3B%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+align%3D%22center%22%3E%0D%0A%3Cimg+border%3D%220%22+src%3D%22http%3A%2F%2Fnuffy.net%2Fpics%2Ffunny%2Fafrica%2Ffunny_africa_18.jpg%22+%2F%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+align%3D%22center%22%3E%0D%0A%26nbsp%3B%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+align%3D%22center%22%3E%0D%0A%3Cimg+border%3D%220%22+src%3D%22http%3A%2F%2Fnuffy.net%2Fpics%2Ffunny%2Fafrica%2Ffunny_africa_19.jpg%22+%2F%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+align%3D%22center%22%3E%0D%0A%26nbsp%3B%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+align%3D%22center%22%3E%0D%0A%3Cimg+border%3D%220%22+src%3D%22http%3A%2F%2Fnuffy.net%2Fpics%2Ffunny%2Fafrica%2Ffunny_africa_20.jpg%22+%2F%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+align%3D%22center%22%3E%0D%0A%26nbsp%3B%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+align%3D%22center%22%3E%0D%0A%3Cimg+border%3D%220%22+src%3D%22http%3A%2F%2Fnuffy.net%2Fpics%2Ffunny%2Fafrica%2Ffunny_africa_21.jpg%22+%2F%3E%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+align%3D%22center%22%3E%0D%0A%26nbsp%3B%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%3Cdiv+align%3D%22center%22%3E%0D%0A%3Cimg+border%3D%220%22+src%3D%22http%3A%2F%2Fnuffy.net%2Fpics%2Ffunny%2Fafrica%2Ffunny_africa_22.jpg%22+%2F%3E+%3C%2Fdiv%3E%0D%0A%0D%0A%3Cb%3Enuffy.net%3C%2Fb%3E

DEMI RAJA PARA GADIS RELA BERTELANJANG DADA

Hasil penelitian di Italia beberapa tahun lalu membuktikan, bahwa kadar cinta seseorang yang ” jatuh cinta” hanya mencapai puncaknya sekitar satu tahun.Hal ini bisa dibuktikan dengan kenaikan sel darah putih, yang hanya maksimal satu tahun.
Ingat, hanya satu tahun, lhoh !!Penelitian ini sebagai isyarat, bahwa perasaan jatuh cinta bukan pengalaman psikis semata, melainkan bisa diukur secara kimiawi.
Hasil penelitian yang muncul tahun 2006 ini, mungkin sudah ” kadaluwarsa ” menurut pandangan raja Mswati III asal negara Swaziland.Karena raja MSwati III asal Swaziland sudah lama mengetahuinya, bahkan mempraktekannya sendiri, lhoh . Hal ini dibuktikan dengan kegemarannya memilih perawan cantik setiap tahun untuk dijadikan istrinya.
Kadar cinta bertahan satu tahun ? Enggaklah ! Lha wong setelah beberapa minggu saja kadar cinta raja Swaziland sudah mulai menurun kok , dan mulai melirik gadis cantik lainnya untuk dijadikan istri berikutnya.
Dan tidak bisa dipungkiri, kegemaran raja Mswati III menikai gadis cantik setiap tahun ini menghasilkan kritik dan geram dari berbagai pihak. Bahkan tindak tanduk raja Mswati III selalu menarik perhatian media, baik dari dalam dan luar negeri. Seperti pesta tahunan yang terjadi beberapa waktu lalu.
Suasana malam minggu di negara Swaziland menjadi sangat meriah, dengan kehadiran 40.000 wanita muda yang masih perawan. Mereka menghadiri pesta, dan menarikan tarian khusus, dalam rangka tebar pesona.Dengan tujuan membuat jantung raja Mswati III ber-dag dig dug, agar memilihnya untuk dijadikan istri raja yang ke-14.Para wanita muda yang dijamin 100 % masih perawan ting – ting ini sangat antusias untuk membuktikan mimpinya. Mimpi menjadi wanita bangsawan dengan kehidupan glamour.
Dalam acara tari – tarian tersebut para wanita mengenakan baju pesta, dengan membiarkan buah dadanya yang ranum tersebut terbuka. ( kok bisa githu, seh )
Dan tidak bisa dipungkiri, ini salah satu kesempatan raja Mswati III untuk melihat keindahan tubuh gadis – gadis tersebut secara utuh.
Pesta adat tahunan yang dilaksanakan dikota Ludzidzini tersebut, seperti biasanya mendapatkan pemberitaan secara nasional dan internasional. Karena bukan rahasia umum lagi, kegemaran raja Mswati III yang suka glamour dan hura – hura.
Raja yang tahun ini usianya genap menginjak 42 tahun tersebut, semua istri – istrinya didapatkan melalui pesta tahunan. ( mantap ngga, seh )
Hal ini dikecualikan untuk istrinya yang nomor 12. Karena saat raja Mswati III menikahi wanita tersebut, usia perkimpoian dengan istrinya yang ke-11 baru berumur dua minggu. Dua minggu, lhoh ???
Raja yang sempat mengenyam pendidikan di Inggris dengan mengambil jurusan matematika tersebut, tentu tidak perlu disangsikan lagi kemampuannya mengotak atik angka. Termasuk mengotak – atik jumlah istri, dan cara memilih satu gadis dari 40.000 gadis – gadis yang bertebaran dimatanya.
Walau mendapat kritik sana – sini, raja Mswati III tidak akan bergeming sedikitpun. Kegemarannya memilih wanita cantik setiap tahun, tidak akan beliau hentikan !
Mengingat ayah kandungnya ( raja Sobhuza II ), semasa hidupnya menikah dengan 70 wanita, dan memiliki 210 anak.
Raja yang memerintah negara Swaziland sejak penobatannya pada tanggal 25 April 1986 tersebut, bukan sekedar raja biasa. Beliau merupakan raja dari kerajaan yang berbentuk monarki.
Dan inilah monarki yang paling terakhir di benua Afrika. Dimana beliau juga disebut penguasa tunggal atau alleenheerser.
Sebagai penguasa kerajaan monarki, raja Mswati III memerintah negara Swaziland tanpa undang – undang dasar.
Negara Swaziland yang terletak dibagian ujung benua Afrika bagian selatan tersebut, bisa dikatakan sebagai negara miskin. Mengingat negara yang berpenduduk 1,2 juta tersebut, sepertiga dari rakyatnya menggantungkan kebutuhan pangan dari sumbangan dunia internasional.
Bahkan sekitar 65 % dari penduduknya, hanya mempunyai pendapatan sebesar 1 dolar setiap harinya. Angka ini sungguh sangat kecil, agar warganya bisa hidup layak. Bahkan sebagian besar penduduknya juga doyan minum alkohol ( bier ), walau penghasilannya rendah.
Dinegara Swaziland juga ditemukan banyaknya kasus penularan virus HIV, seperti kebanyakan negara – negara Afrika. Akan tetapi raja Mswati III sepertinya menutup mata, untuk peduli meningkatkan perbaikan kesehatan rakyatnya.
Raja yang pelit terhadap kesejahteraan warganya ini, tidak demikian terhadap wanita – wanita yang menjadi istrinya. Semua istri – istrinya dimanja dengan harta benda dan kehidupan glamour, seperti layaknya kehidupan kalangan bangsawan. Semua istri – istrinya diberi hadiah mobil mercedes yang paling terbaru, dan tinggal di istana yang megah.
Bahkan raja MSwati III tidak risau sama sekali dengan kritikan dunia luar, saat beliau dengan enteng mengumumkan dana pesta yang beliau keluarkan. Dana yang dibutuhkan untuk acara pesta adat seperti ini, hampir 800.000 dolar setiap tahunnya. Angka ini sungguh besar untuk negara Swaziland.
Pesta tahun 2006 lalu dihadiri oleh 40.000 perawan ting ting. Tentu selalu menarik perhatian pekerja pers baik didalam maupun luar negeri. Semua pasti ingin tau, gadis mana seh yang akhirnya dipilih oleh sang raja termanja ini ??

infogue.com